Social Icons

Pages

Senin, 24 April 2017

Menyoal Arti Perempuan Hebat



Menyambut hari perempuan internasional pada tanggal 8 Maret yang merupakan apresiasi terhadap keberhasilan perempuan hebat yang di berbagai bidang. Isu kebangkitan perempuan memang sudah lama muncul. Pada zaman dulu di Indonesia, hanya laki-laki yang diprioritaskan untuk mengenyam pendidikan, sedangkan perempuan tidak. R. A. Kartini muncul sebagai icon emansipasi wanita yang menggugat batasan pengembangan diri pada perempuan.
Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender di Indonesia menuju ke arah positif. Ruang untuk perempuan dalam mengembangkan diri sangat terbuka. Menurut Direktur Pembinaan SMP, Supriano dalam Diskusi Pendidikan di Kemdikbud, Jakarta (16/3/2016) terdapat data kesetaraan jumlah siswa SMA yaitu 2.445.589 pelajar perempuan, sedangkan jumlah siswa laki-laki hanya 1.966.351 orang. Sedangkan Kemristekdikti tahun 2017 jumlah mahasiswa perempuan jauh lebih banyak yaitu berkisar 2,6 juta mahasiswa sedangkan sekitar 2,3 juta.
Di bidang politik, ruang untuk kaum hawa dalam berpartisipasi relatif luas. Pada Pemilu Legislatif tahun 2014, keterwakilan kaum ibu di legislatif sebanyak 97 kursi (17,32 %) di DPR, 35 kursi (26,51 %) di DPD, dan rata-rata 16,14 % di DPRD serta 14 % di DPRD kabupaten/kota. Kasus yang lebih nyata menandakan kesetaraan gender adalah hilangnya anggapan bahwa pemimpin harus seorang pria. Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 menghasilkan 35 kader dari kaum hawa yang memenangkan hati rakyat. Bahkan beberapa tahun yang lalu, orang nomor satu negeri ini pernah diisi kaum wanita yaitu Presiden ke 5 Megawati.
Perempuan Sedikit Hebat
Kesetaraan gender membuat banyak perempuan menuai pencapaian gemilang di berbagai bidang. Prestasi tersebut membuka citra baru mengenai kesuksesan perempuan yang berbasis pada pencapaian individu. Di bidang pendidikan, sudah banyak perempuan yang mampu memperoleh gelar guru besar dan menempati jabatan struktural seperti kepala sekolah, kepala dinas, dekan, ataupun rektor. Di bidang ekonomi, saat ini mulai banyak pula pengusaha perempuan yang melampaui pencapaian kaum adam.
Fenomena kesetaraan gender dimana perempuan bebas bersaing dengan laki-laki dalam berbagai hal bukan tanpa konsekuensi. Kasus pembagian peran sebagai wanita karir dan seorang ibu yang merupakan peran utama menimbulkan banyak diskusi. Idealnya, perempuan dapat dengan bijaksana membaginya secara seimbang. Peran sebagai ibu adalah utama sehingga haruslah memiliki porsi dominan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keseimbangan pembagian peran dengan “ibu” sebagai poros utama sulit diciptakan. Semakin melenggang karir seorang perempuan maka energi yang dibutuhkan pun semakin besar. Konsekuensinya adalah jatah energi untuk mengurus rumah tangga berkurang, bahkan mungkin dapat masuk kategori terbengkalai. Ketidakseimbangan pembagian peran membuat kesuksesan yang tecapai terkesan semu. Seolah dibalik kegemilangan karir terdapat permasalahan besar.
Perempuan Hebat
Jika karir gemilang tidak dapat menjadi parameter hebatnya perempuan, lalu siapakah perempuan yang hebat? Perempuan hebat adalah perempuan yang dapat memainkan perannya sebagai ibu dengan baik, jikalau perempuan dapat berkarir tanpa mengesampingkan fitrahnya sebagai ibu, dialah perempuan super hebat.
Perlu diingat bahwa keluarga merupakan wadah yang mencetak bibit, unggul atau tidaknya bergantung pada pengelola. Sangat luar biasa jika semua bibit disemai dan diperhatikan sehingga setiap potensinya mekar secara maksimal. Beberapa dekade kedepan, negeri akan dipenuhi oleh pemuda matang hasil sentuhan tangan dingin perempuan. Warisan dari ibu berupa karakter, ilmu, dan kecerdasan mengalir dan dapat dirasakan terus-menerus dalam diri anaknya. 
Berbeda cerita ketika warisannya adalah materi sebagai buah dari karir tanpa diimbangi nilai-nilai luhur, masa depan hanya dapat pasrah melihat dirinya diisi oleh bibit-bibit yang tumbuh dengan kurang sempurna. Padahal pada merekalah masa depan bergantung. Ibu adalah kreator utama kebangkitan suatu kaum. Ibu Hebat, Keluarga Hebat, Indonesia Hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar