Social Icons

Pages

Selasa, 04 Agustus 2015

BNI: Memberi Kesan, Perlahan Melarut, Hingga Membuat Hanyut



Bank, instansi yang dikenal oleh semua orang. Kebutuhan akan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan mendorong intansi keuangan tersebut terus berkembang dengan berbagai produk guna memfasilitasi aktifitas ekonomi manusia. Dari anak kecil sampai dengan orang berusia senja kenal dengan bank. Dewasa ini bank terus menjamur hingga sudut-sudut yang paling ujung di negeri ini dengan brand masing-masing.
Terkenalnya bank ternyata tidak menjamin wawasan yang cukup untuk memutuskan menjadi nasabah. Seringkali seseorang bingung karena banyaknya bank dengan iklan produknya yang bervariasi. Pada dasarnya bank adalah instansi yang memfasilitasi, bukan membuat repot. Perbandingan sederhana adalah dengan menabung di rumah. Pada umumnya seseorang akan membandingkan dua hal tersebut untuk kemudian memutuskan menjadi nasabah atau tidak.
Berkenalan Lewat Kampus
Lingkungan universitas adalah lokasi strategis yang dipilih banyak bank untuk membuka outlet. Alasannya jelas, perputaran uang di lokasi tersebut besar karena keberadaan universitas akan berimbas pada menjamurnya tempat kos dan pedagang. Sewaktu saya kuliah, hampir semua bank membuka outlet di lingkungan universitas dan tidak ada yang sepi. Universitas memanfaatkan fasilitas pengelolaan uang oleh bank. Mulai dari pembayaran uang semester melalui bank, penyimpanan uang, dan transfer. Kondisi tersebut yang memaksa mahasiswa untuk berkenalan dengan bank, bahkan dapat dipastikan semua mahasiswa di tempat saya kuliah memiliki rekening.
Aktifitas pembiayaan kampus dikelola oleh BNI. Pada saat inilah saya dipaksa untuk kenal dengan BNI. Uniknya, semua mahasiswa diberikan rekening BNI beserta kartu ATM yang sekaligus berfungsi sebagai kartu tanda mahasiswa (KTM). Pembayaran uang semester dapat dilakukan dengan debit dan pencairan beasiswa yang saya dapatkan juga dengan proses transfer via BNI.Berlanjut saat saya memutuskan mmelanjutkan studi di pasca sarjana. BNI kembali lekat dengan aktifitas pembayaran dan pencairan beasiswa. Praktis, dengan demikian maka minimal selama kuliah saya adalah nasabah BNI.
Banyaknya bank di lingkungan kampus membuat saya ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan oleh bank lain. Empat rekening selain BNI pernah saya miliki. Perlahan saya mencoba merasakan fasilitas dan membandingkan. Proses tersebut terjadi sekitar 6 tahun saya kuliah (sarjana dan pasca sarjana).
BNI Melarut
Sebuah bank akan dipilih ketika dapat melarut di sekitar dengan persebaran yang luas, outlet maupun mesin ATM. Keinginan nasabah adalah dapat bertransaksi dengan mudah. Indikator mudah adalah mengatasi berbagai masalah, prosesnya yang tidak rumit dan dekat.
Indikator yang pertama mengenai mengatasi masalah. Aplikasi yang ditawarkan oleh BNI sangat kompleks. Untuk mahasiswa yang paling utama adalah urusan uang semesteran. Uang semesteran dapat dibayarkan melalui teller ataupun ATM. Proses pembayarannya pun dapat dilakukan di seluruh outlet dan ATM dimanapun lokasinya. Fasilitas tersebut menyelesaikan masalah pembayaran uang semesteran yang biasanya dilaksanakan pada saat masa liburan sehingga banyak mahasiswa pulang kampung.
Transfer, aplikasi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh seseorang. Di BNI transfer dapat dilakukan dengan mudah di semua mesin ATM atau teller.
BNI menyediakan aplikasi pembayaran yang relatif kompleks. Yang paling berkesan adalah pembayaran BPJS, Listrik, dan Pulsa. Ketiga jenis pembayaran tersebut sangat erat dengan kehidupan masyarakat. Untuk pembayaran BPJS, BNI memberikan fasilitas pembayaran melalui teller ataupun ATM. Bijaknya, BNI tidak melakukan strategi pemaksaan pada anggota BPJS untuk menjadi nasabah BNI. Pembayaran melalui teller dapat dilakukan secara cash tanpa harus memiliki rekening. Terdapat bank lain yang membuat kebijakan demikian sehingga memaksa anggota BPJS yang akan membayar premi harus menjadi nasabah. Pembayaran listrik dapat dengan mudah hanya tinggal memasukan nomer id saja. Untuk pulsa, BNI memberikan fasilitas di ATM. Keuntungan bagi nasabah adalah hanya membayar sama dengan nominal pulsa, misal pulsa 50.000 cukup membayar Rp 50.000. Jika beli di luar biasanya akan dikenakan cash, pulsa 50.000 dihargai Rp 51.000,00. Keunggulan lainnya, nasabah dapat membeli pusa melalui ATM 24 jam non stop.
Berikutnya adalah e-banking dan sms-bangking. Keduanya adalah fasilitas dimana nasabah dapat melihat kondisi tabungannya melalui sms ataupun internet. Pengalaman saat, sms-bangking dapat memberikan informasi uang masuk (transfer) secara otomatis melalui sms sehingga tidak harus mondar-mandir ke bank atau ATM untuk cek saldo. Keuntungan lain adalah kemudahan orang tua dalam mengontrol pengeluaran anak terlebih anak yang sedang merantau. Orangtua dapat dengan mudah  melihat aktifitas anak dalam mengelola ATM yang dipercayakan.
Indikator kedua adalah prosesnya tidak rumit. Semua aplikasi yang ada di ATM BNI relatif mudah karena memaparkan petunjuk yang lugas dan jelas. Bahkan ketika melakukan setoran di teller tidak perlu menggunakan slip setoran. Nasabah hanya menyerahkan buku tabungan dan uang.
Indikator terakhir adalah dekat. Outlet dan ATM BNI mudah dijumpai di seluruh penjuru Indonesia. Saat ini BNI memiliki 1.687 outlet yang tersebar di 34 provinsi dan 381 kabupaten, dan lima kantor cabang di luar negeri; yaitu di London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong; satu sub branch di Osaka; Limited Purpose Branch di Singapura; dan Remittance Representative yang tersebar di Malaysia, Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Hanyut Sebagai Nasabah Fanatik
Mulai hanyut menjadi nasabah fanatik yang memilih dengan mantab BNI sebagai bank kepercayaan. Citra positif mengerucut dari berbagai pengalaman yang telah dilalui. Kemantaban menjadi lugas saat cara pandang berbasis kebutuhan. Saya relatif sering berpindah-pindah dari suatu lokasi. Domisili di Kudus, lahir hingga kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta, mertua di Banjarnegara, dan saya penyuka traveling pernah ke Klaten, Solo, Sragen, Purwodadi, Demak, Semarang, Magelang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Malang, Pacitan, Bandung, Pangandaran, Cilacap, Batam, dll. Dari kesekian banyak kota yang pernah saya kunjungi, sama sekali tidak ada memori negatif mengenai BNI. Citra yang tersirat adalah lokasi ATM dimana-mana sehingga mudah untuk bertransaksi. Mulai membandingkan dengan bank lain yang tidak semua di kota yang saya kunjungi memiliki outlet.
Masalah ATM, nampaknya BNI buka bank yang memiliki sebaran ATM terluas. Namun, pengalaman positif yang melekat pada pikiran saya adalah selama menggunakan ATM BNI belum pernah sekalipun trouble. Itu kenapa saya mantab memilih BNI dibanding dengan bank dengan ATM yang sebarannya paling luas karena pengalaman saya sering sekali trouble atau offline. Ilustrasinya, ATM BNI jarak 3 km dari rumah sedangkan ATM bank lain tersebut 1 km dan 5 km tapi trouble. Ketidaksiapan ATM dalam melayani nasabah dapat menghambat terlebih jika nasabah dalam kondisi sangat membutuhkan transaksi.