Social Icons

Pages

Selasa, 14 Januari 2014

Membangun Dunia: Ekstensif dan Intensif



Dunia adalah suatu ruang yang disediakan Alloh untuk menampung segala kehidupan, dari mulai makhluk yang sangat kecil hingga sangat besar, dari mulai yang sangat cerdas sampai yang tidak berakal, dari mulai yang sangat baik sampai yang sangat jahat. Sebenarnya Alloh menciptakan semua makhluk dengan segala sifatnya secara seimbang, dapat hidup beriringan secara harmoni.
Dunia ini bisa dipandang dalam berbagai sudut pandang, bahkan tak terhingga sudut pandang. Bagian-bagian dari penyusun dunia ini pun dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Semua yang ada di dunia dapat dipandang dari banyak sudut pandang. Saking banyaknya komponen dunia, pikiran manusia tidak akan pernah dapat menggapainya. Inilah yang menyebabkan adanya pikiran subjektif atau dengan kata lain suatu subjektif adalah keterbatasan pikiran manusia.
Cek-cok pemikiran sering sekali terjadi. Seseorang menganggap dirinya benar seseorang lain menganggap dirinya benar pula padahal mereka berseberangan. Permasalahan tersebutlah yang membuat adanya hokum sebagai aturan paten. Suatu aplikasi yang mengatur kehidupan manusia, dalam regional yang telah disepakati. Namun, aturan tersebut adalah buatan manusia sehingga selalu muncul subjektifitas, selalu ada celah yang dapat dijadikan bahan pertentangan, atau selalu ada hal yang membuat orang lain tidak setuju.
Pada hakekatnya dunia ini terbentuk dari suatu aturan absolute yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta. Dalam berbagai riset menyimpulkan bahwa Al-Quran merupakan kita yang seluruh isinya memiliki konsistensi sempurna, sehingga dipercaya bahwa itu bukan buatan manusia. Sehingga agama seharusnya dapat dijadikan sebagai aturan hidup manusia untuk menuju kehidupan harmoni. Di dalam Al-Quran telah diterangkan mengenai hubungan antar manusia, manusia dengan Alloh, bahkan manusia dengan semua ciptaanNya, seperti tumbuhan dan hewan. Namun, banyak orang yang melalaikan pedoman hidup tersebut sehingga sering terjadi konflik berkepanjangan.
Agama membuat manusia terhindar dari banyak masalah, termasuk masalah pertikaian kita dengan psikologis kita. Banyak sekali kasus dimana orang mengalami stress ketika keadaan tidak sesuai dengan harapan, atau banyak juga orang yang hanya berpangkutangan dengan hanya minta belas kasian sambil bermalas-malasan. Hidup ini adalah himpunan dari fatal dan vital. Fatal merupakan sikap berserah diri pada nasib sedangkan vital adalah hasil dari kerja keras kita. Keduanya aspek harus berdampingan secara baik untuk menghasilkan output berkualitas.
Terkadang orang hanya mengutamakan vital, terus berusaha tanpa mengingat adanya takdir Alloh. Ada pula seseorang yang menganggap bahwa semua itu sudah ditakdirkan, apapun usahanya. Islam jelas menerangkan bahwa takdir itu ada, takdir itu bisa berubah dengan usaha, setelah kesusahan pasti ada kemudahan, dan takdir Alloh itu adalah yang terbaik. Dasar inilah yang memberikan kemampuan manusia untuk memberikan takaran, memberikan keseimbangan, kapan usaha itu dirasan mentok dan selanjutnya mengharap ridho Alloh, mengiklaskan apa yang akan terjadi setelah ada usaha yang maksimal. Jika semua orang dapat menggunakan agama sebagai pedoman hidup maka kehidupan di dunia ini akan berjalan secara harmoni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar