Dunia adalah
suatu ruang yang disediakan Alloh untuk menampung segala kehidupan, dari mulai makhluk
yang sangat kecil hingga sangat besar, dari mulai yang sangat cerdas sampai
yang tidak berakal, dari mulai yang sangat baik sampai yang sangat jahat.
Sebenarnya Alloh menciptakan semua makhluk dengan segala sifatnya secara
seimbang, dapat hidup beriringan secara harmoni.
Dunia ini bisa
dipandang dalam berbagai sudut pandang, bahkan tak terhingga sudut pandang.
Bagian-bagian dari penyusun dunia ini pun dapat dipandang dari berbagai sudut
pandang. Semua yang ada di dunia dapat dipandang dari banyak sudut pandang.
Saking banyaknya komponen dunia, pikiran manusia tidak akan pernah dapat
menggapainya. Inilah yang menyebabkan adanya pikiran subjektif atau dengan kata
lain suatu subjektif adalah keterbatasan pikiran manusia.
Cek-cok
pemikiran sering sekali terjadi. Seseorang menganggap dirinya benar seseorang
lain menganggap dirinya benar pula padahal mereka berseberangan. Permasalahan
tersebutlah yang membuat adanya hokum sebagai aturan paten. Suatu aplikasi yang
mengatur kehidupan manusia, dalam regional yang telah disepakati. Namun, aturan
tersebut adalah buatan manusia sehingga selalu muncul subjektifitas, selalu ada
celah yang dapat dijadikan bahan pertentangan, atau selalu ada hal yang membuat
orang lain tidak setuju.
Pada hakekatnya
dunia ini terbentuk dari suatu aturan absolute yang diciptakan oleh Sang Maha
Pencipta. Dalam berbagai riset menyimpulkan bahwa Al-Quran merupakan kita yang
seluruh isinya memiliki konsistensi sempurna, sehingga dipercaya bahwa itu
bukan buatan manusia. Sehingga agama seharusnya dapat dijadikan sebagai aturan
hidup manusia untuk menuju kehidupan harmoni. Di dalam Al-Quran telah
diterangkan mengenai hubungan antar manusia, manusia dengan Alloh, bahkan
manusia dengan semua ciptaanNya, seperti tumbuhan dan hewan. Namun, banyak orang
yang melalaikan pedoman hidup tersebut sehingga sering terjadi konflik
berkepanjangan.
Agama membuat
manusia terhindar dari banyak masalah, termasuk masalah pertikaian kita dengan
psikologis kita. Banyak sekali kasus dimana orang mengalami stress ketika
keadaan tidak sesuai dengan harapan, atau banyak juga orang yang hanya
berpangkutangan dengan hanya minta belas kasian sambil bermalas-malasan. Hidup
ini adalah himpunan dari fatal dan vital. Fatal merupakan sikap berserah diri
pada nasib sedangkan vital adalah hasil dari kerja keras kita. Keduanya aspek
harus berdampingan secara baik untuk menghasilkan output berkualitas.
Terkadang orang
hanya mengutamakan vital, terus berusaha tanpa mengingat adanya takdir Alloh.
Ada pula seseorang yang menganggap bahwa semua itu sudah ditakdirkan, apapun
usahanya. Islam jelas menerangkan bahwa takdir itu ada, takdir itu bisa berubah
dengan usaha, setelah kesusahan pasti ada kemudahan, dan takdir Alloh itu
adalah yang terbaik. Dasar inilah yang memberikan kemampuan manusia untuk
memberikan takaran, memberikan keseimbangan, kapan usaha itu dirasan mentok dan
selanjutnya mengharap ridho Alloh, mengiklaskan apa yang akan terjadi setelah
ada usaha yang maksimal. Jika semua orang dapat menggunakan agama sebagai
pedoman hidup maka kehidupan di dunia ini akan berjalan secara harmoni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar