Social Icons

Pages

Selasa, 14 Januari 2014

Faktor Penentu Hasil Pendidikan



           Adapun faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasilnya adalah raw input, instrument input dan environment input. Ketiga faktor tersebut memiliki peran yang tidak sama besar namun tidak dapat dibandingkan mana yang lebih berperan. Atau pada intinya ketiga faktor tersebut harus menjadi landasan seorang pengajar ataupun pihak yang berwewenang dalam merancang suatu program pendidikan dengan expected output yang diharapkan. Ada pun penjelasan dari tiap faktor menurut Prof. Dr.Janulis P. Purba adalah sebagai berikut:
a.       Raw input
adalah kondisi dan keberadaan siswa yang mengikuti kejadian pembelajaran (minat, sikap, dan kebiasaan)
b.      Instrument input
adalah sarana dan prasarana yang terkait dengan  proses pembelajaran seperti metode, guru, teknik/model, media, dan bahan pembelajaran
c.       Environment input
adalah situasi dan keberadaan lingkungan baik fisik, sosial  maupun budaya dimana kegiatan pembelajaran dilakukan.

Ketiga faktor memiliki pengaruh dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Nampak sekali keterkaitan tiga faktor tersebut jika kita lihat dalam proses atau tahapan terselenggaranya pendidikan. Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Persiapan
Kesiapan guru dalam penguasaan mata mata pelajaran merupakan modal untuk terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Guru yang  profesional dituntut memiliki persiapan dan penguasaan cukup memadai, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam merancang program perbaikan pembelajaran yang akan disajikan. Persiapan proses pembelajaran menyangkut pola penyusunan desain (rancangan) kegiatan belajar mengajar yang akan diselenggarakan, di dalamnya meliputi: tujuan, metode, sumber, evaluasi, dan kegiatan belajar siswa.
Untuk menyiapkan metode pembelajaran tentunya guru harus memahami betul karakter siswa yang akan diajar. Untuk mengetahuinya guru perlu malakukan penghimpunan data, misal dengan observasi atau dokumentasi. Untuk guru yang mengampu kelas VIII, IX, XI atau XII dapat melakukan observasi secara langsung, menghimpun informasi dari guru terdahulu ataupun dengan menganalisis dokumen nilai. Namun untuk siswa baru guru harus meluangkan pemikiran yang lebih karena data siswa minim yaitu seleksi masuk atau nilai UN. Pengetahuan karakter siswa akan memberikan manfaat yang sangat signifikan pada guru untuk dapat memberikan proses pembelajaran yang bersahabat.
Disini nampak sekali hubungan antara raw input, instrument dan environment memiliki hubungan erat. Dimana dalam persiapan pembelajaran semua komponen harus dimasukan yang kemudian gongnya adalah kemampuan guru dalam menyusun perencanaan.

b.      Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran merupakan ekspresi dari kegiatan belajar mengajar. Di dalam proses inilah nampak dinamika belajar siswa dan peran guru sebagai fasilitatornya. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadahi atau sering kita sebut sebagai guru profesional. Salah satunya, profesional di ekspresikan dengan wawasan yang luas, kreatif dan memiliki kemampuan dalam memilih metode pendekatan yang cocok untuk siswa. Khususnya untuk pembelajaran matematika yang sering dianggap sebagai pelajaran sulit, abstrak dan susah dipahami. Dalam pelajaran matematika, daya tangkap siswa dengan berbagai tingkatan kecerdasan sangat nampak sehingga pengaruh metode akan sangat signifikan.
Guru juga harus peka dengan kondisi lingkungan siswa, misal siswa yang berada di daerah pegunungan harus diajar dengan mengaitkan masalah yang ada di sekitar, begitu pula sekolah yang ada di daerah pesisir pantai ataupun tengah kota. Banyak sekali kearifan local yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar matematika. Seperti halnya yang telah dilakukan orang mengenai etnomatematik yang ternyata memberikan dampak positif pada kemampuan siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan guru harus didukung dengan sumber belajar siswa. Tersedianya sumber belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran secara tepat merupakan kondisi positif yang mampu mendorong dan memelihara kegiatan belajar siswa yang produktif dan efektif. Memelihara suasana pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan merupakan kondisi esensial yang perlu tercipta  dalam setiap proses pembelajaran. Dalam hal ini perlu ditanamkan persepsi positif pada setiap individu siswa, bahwa kegiatan belajar merupakan peluang yang sangat berharga untuk memperoleh kesuksesan dan kemajuan.
Disini nampak sekali hubungan antara raw input, instrument dan environment memiliki hubungan erat. Nampak bahwa sumber belajar, metode, lingkungan, dan kemampuan guru memegang peran masing-masing untuk bersama-sama menuju tercapainya tujuan pendidikan.

c.       Evaluasi
Evaluasi merupakan proses untuk melakukan pengukuran keberhasilan pendidikan. Dalam proses ini akan didapatkan data berupa efektivitas proses pembelajaran dan pencapaian terhadap tujuan pendidikan. Evaluasi dapat dianalis untuk menjadi dasar dalam mengembangkan proses pembelajaran.
Diagnosa-diagnosa terhadap masalah kompetensi siswa dapat dilakukan dan kemudian diberikan tidak lanjut. Apakah masalah siswa itu berasal dari diri sendiri atau ada faktor lain di lingkungan yang mempengaruhi pencapaian belajarnya. Tidak jarang banyak siswa yang memiliki kemampuan bagus namun tidak berbanding lurus dengan prestasinya di sekolah, karena adanya pergaulan yang tidak terkontrol, kasus ini sering terjadi di kota. Atau siswa yang sebenarnya pandai namun terbentur kondisi ekonomi sehingga tidak dapat belajar dengan baik.
Disini nampak bahwa raw input dan kemampuan guru saling berkaitan. Siswa dengan segala kompetensinya memberikan pengarus pada hasil yang selanjutnya menuntut kemampuan guru untuk menganalisis.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar