Adapun
faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasilnya adalah raw input, instrument input dan environment input. Ketiga faktor
tersebut memiliki peran yang tidak sama besar namun tidak dapat dibandingkan
mana yang lebih berperan. Atau pada intinya ketiga faktor tersebut harus
menjadi landasan seorang pengajar ataupun pihak yang berwewenang dalam
merancang suatu program pendidikan dengan expected
output yang diharapkan. Ada pun penjelasan dari tiap faktor menurut Prof.
Dr.Janulis P. Purba adalah sebagai berikut:
a. Raw input
adalah kondisi dan keberadaan siswa yang mengikuti kejadian
pembelajaran (minat, sikap, dan kebiasaan)
b. Instrument input
adalah sarana dan prasarana yang terkait dengan proses pembelajaran seperti metode, guru,
teknik/model, media, dan bahan pembelajaran
c. Environment input
adalah situasi dan keberadaan lingkungan baik fisik,
sosial maupun budaya dimana kegiatan
pembelajaran dilakukan.
Ketiga faktor memiliki pengaruh dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Nampak sekali keterkaitan tiga faktor tersebut jika
kita lihat dalam proses atau tahapan terselenggaranya pendidikan. Adapun tahap
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Persiapan
Kesiapan guru dalam penguasaan mata mata
pelajaran merupakan modal untuk terlaksananya proses pembelajaran yang baik.
Guru yang profesional dituntut memiliki
persiapan dan penguasaan cukup memadai, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam
merancang program perbaikan pembelajaran yang akan disajikan. Persiapan proses
pembelajaran menyangkut pola penyusunan desain (rancangan) kegiatan belajar
mengajar yang akan diselenggarakan, di dalamnya meliputi: tujuan, metode,
sumber, evaluasi, dan kegiatan belajar siswa.
Untuk menyiapkan metode pembelajaran tentunya guru
harus memahami betul karakter siswa yang akan diajar. Untuk mengetahuinya guru
perlu malakukan penghimpunan data, misal dengan observasi atau dokumentasi.
Untuk guru yang mengampu kelas VIII, IX, XI atau XII dapat melakukan observasi
secara langsung, menghimpun informasi dari guru terdahulu ataupun dengan
menganalisis dokumen nilai. Namun untuk siswa baru guru harus meluangkan
pemikiran yang lebih karena data siswa minim yaitu seleksi masuk atau nilai UN.
Pengetahuan karakter siswa akan memberikan manfaat yang sangat signifikan pada
guru untuk dapat memberikan proses pembelajaran yang bersahabat.
Disini
nampak sekali hubungan antara raw input,
instrument dan environment memiliki hubungan erat.
Dimana dalam persiapan pembelajaran
semua komponen harus dimasukan yang kemudian gongnya adalah kemampuan guru
dalam menyusun perencanaan.
b.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran merupakan ekspresi dari
kegiatan belajar mengajar. Di dalam proses inilah nampak dinamika belajar siswa
dan peran guru sebagai fasilitatornya. Oleh karena itu guru dituntut untuk
memiliki kompetensi yang memadahi atau sering kita sebut sebagai guru
profesional. Salah satunya, profesional di ekspresikan dengan wawasan yang
luas, kreatif dan memiliki kemampuan dalam memilih metode pendekatan yang cocok
untuk siswa. Khususnya untuk pembelajaran matematika yang sering dianggap
sebagai pelajaran sulit, abstrak dan susah dipahami. Dalam pelajaran
matematika, daya tangkap siswa dengan berbagai tingkatan kecerdasan sangat
nampak sehingga pengaruh metode akan sangat signifikan.
Guru juga harus peka dengan kondisi lingkungan
siswa, misal siswa yang berada di daerah pegunungan harus diajar dengan
mengaitkan masalah yang ada di sekitar, begitu pula sekolah yang ada di daerah
pesisir pantai ataupun tengah kota. Banyak sekali kearifan local yang dapat
dijadikan sebagai sumber belajar matematika. Seperti halnya yang telah
dilakukan orang mengenai etnomatematik yang ternyata memberikan dampak positif
pada kemampuan siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan guru harus
didukung dengan sumber belajar siswa. Tersedianya sumber belajar dengan memanfaatkan media
pembelajaran secara tepat merupakan kondisi positif yang mampu mendorong dan
memelihara kegiatan belajar siswa yang produktif dan efektif. Memelihara
suasana pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan merupakan kondisi esensial
yang perlu tercipta dalam setiap proses
pembelajaran. Dalam hal ini perlu ditanamkan persepsi positif pada setiap
individu siswa, bahwa kegiatan belajar merupakan peluang yang sangat berharga
untuk memperoleh kesuksesan dan kemajuan.
Disini
nampak sekali hubungan antara raw input,
instrument dan environment memiliki
hubungan erat. Nampak bahwa sumber belajar, metode, lingkungan, dan kemampuan
guru memegang peran masing-masing untuk bersama-sama menuju tercapainya tujuan
pendidikan.
c.
Evaluasi
Evaluasi merupakan proses untuk melakukan pengukuran
keberhasilan pendidikan. Dalam proses ini akan didapatkan data berupa
efektivitas proses pembelajaran dan pencapaian terhadap tujuan pendidikan.
Evaluasi dapat dianalis untuk menjadi dasar dalam mengembangkan proses
pembelajaran.
Diagnosa-diagnosa terhadap masalah kompetensi siswa
dapat dilakukan dan kemudian diberikan tidak lanjut. Apakah masalah siswa itu
berasal dari diri sendiri atau ada faktor lain di lingkungan yang mempengaruhi
pencapaian belajarnya. Tidak jarang banyak siswa yang memiliki kemampuan bagus
namun tidak berbanding lurus dengan prestasinya di sekolah, karena adanya
pergaulan yang tidak terkontrol, kasus ini sering terjadi di kota. Atau siswa
yang sebenarnya pandai namun terbentur kondisi ekonomi sehingga tidak dapat
belajar dengan baik.
Disini
nampak bahwa raw input dan kemampuan
guru saling berkaitan. Siswa dengan segala kompetensinya memberikan pengarus
pada hasil yang selanjutnya menuntut kemampuan guru untuk menganalisis.