Bank,
instansi yang dikenal oleh semua orang. Kebutuhan akan kenyamanan, keamanan,
dan kemudahan mendorong intansi keuangan tersebut terus berkembang dengan
berbagai produk guna memfasilitasi aktifitas ekonomi manusia. Dari anak kecil
sampai dengan orang berusia senja kenal dengan bank. Dewasa ini bank terus menjamur
hingga sudut-sudut yang paling ujung di negeri ini dengan brand masing-masing.
Terkenalnya
bank ternyata tidak menjamin wawasan yang cukup untuk memutuskan menjadi
nasabah. Seringkali seseorang bingung karena banyaknya bank dengan iklan
produknya yang bervariasi. Pada dasarnya bank adalah instansi yang
memfasilitasi, bukan membuat repot. Perbandingan sederhana adalah dengan
menabung di rumah. Pada umumnya seseorang akan membandingkan dua hal tersebut
untuk kemudian memutuskan menjadi nasabah atau tidak.
Berkenalan Lewat Kampus
Lingkungan
universitas adalah lokasi strategis yang dipilih banyak bank untuk membuka outlet. Alasannya jelas, perputaran uang
di lokasi tersebut besar karena keberadaan universitas akan berimbas pada
menjamurnya tempat kos dan pedagang. Sewaktu saya kuliah, hampir semua bank
membuka outlet di lingkungan
universitas dan tidak ada yang sepi. Universitas memanfaatkan fasilitas
pengelolaan uang oleh bank. Mulai dari pembayaran uang semester melalui bank,
penyimpanan uang, dan transfer. Kondisi tersebut yang memaksa mahasiswa untuk
berkenalan dengan bank, bahkan dapat dipastikan semua mahasiswa di tempat saya
kuliah memiliki rekening.
Aktifitas
pembiayaan kampus dikelola oleh BNI. Pada saat inilah saya dipaksa untuk kenal
dengan BNI. Uniknya, semua mahasiswa diberikan rekening BNI beserta kartu ATM
yang sekaligus berfungsi sebagai kartu tanda mahasiswa (KTM). Pembayaran uang
semester dapat dilakukan dengan debit dan pencairan beasiswa yang saya dapatkan
juga dengan proses transfer via BNI.Berlanjut saat saya memutuskan mmelanjutkan
studi di pasca sarjana. BNI kembali lekat dengan aktifitas pembayaran dan
pencairan beasiswa. Praktis, dengan demikian maka minimal selama kuliah saya
adalah nasabah BNI.
Banyaknya
bank di lingkungan kampus membuat saya ingin mencoba fasilitas yang ditawarkan
oleh bank lain. Empat rekening selain BNI pernah saya miliki. Perlahan saya
mencoba merasakan fasilitas dan membandingkan. Proses tersebut terjadi sekitar
6 tahun saya kuliah (sarjana dan pasca sarjana).
BNI Melarut
Sebuah
bank akan dipilih ketika dapat melarut di sekitar dengan persebaran yang luas, outlet maupun mesin ATM. Keinginan
nasabah adalah dapat bertransaksi dengan mudah. Indikator mudah adalah mengatasi
berbagai masalah, prosesnya yang tidak rumit dan dekat.
Indikator
yang pertama mengenai mengatasi masalah. Aplikasi yang ditawarkan oleh BNI
sangat kompleks. Untuk mahasiswa yang paling utama adalah urusan uang
semesteran. Uang semesteran dapat dibayarkan melalui teller ataupun ATM. Proses
pembayarannya pun dapat dilakukan di seluruh outlet dan ATM dimanapun lokasinya. Fasilitas tersebut
menyelesaikan masalah pembayaran uang semesteran yang biasanya dilaksanakan
pada saat masa liburan sehingga banyak mahasiswa pulang kampung.
Transfer,
aplikasi yang saat ini sangat dibutuhkan oleh seseorang. Di BNI transfer dapat
dilakukan dengan mudah di semua mesin ATM atau teller.
BNI
menyediakan aplikasi pembayaran yang relatif kompleks. Yang paling berkesan
adalah pembayaran BPJS, Listrik, dan Pulsa. Ketiga jenis pembayaran tersebut
sangat erat dengan kehidupan masyarakat. Untuk pembayaran BPJS, BNI memberikan
fasilitas pembayaran melalui teller ataupun ATM. Bijaknya, BNI tidak melakukan
strategi pemaksaan pada anggota BPJS untuk menjadi nasabah BNI. Pembayaran
melalui teller dapat dilakukan secara cash tanpa harus memiliki rekening.
Terdapat bank lain yang membuat kebijakan demikian sehingga memaksa anggota
BPJS yang akan membayar premi harus menjadi nasabah. Pembayaran listrik dapat
dengan mudah hanya tinggal memasukan nomer id saja. Untuk pulsa, BNI memberikan
fasilitas di ATM. Keuntungan bagi nasabah adalah hanya membayar sama dengan
nominal pulsa, misal pulsa 50.000 cukup membayar Rp 50.000. Jika beli di luar
biasanya akan dikenakan cash, pulsa 50.000 dihargai Rp 51.000,00. Keunggulan
lainnya, nasabah dapat membeli pusa melalui ATM 24 jam non stop.
Berikutnya
adalah e-banking dan sms-bangking. Keduanya adalah fasilitas
dimana nasabah dapat melihat kondisi tabungannya melalui sms ataupun internet.
Pengalaman saat, sms-bangking dapat memberikan informasi uang masuk (transfer)
secara otomatis melalui sms sehingga tidak harus mondar-mandir ke bank atau ATM
untuk cek saldo. Keuntungan lain adalah kemudahan orang tua dalam mengontrol
pengeluaran anak terlebih anak yang sedang merantau. Orangtua dapat dengan
mudah melihat aktifitas anak dalam
mengelola ATM yang dipercayakan.
Indikator
kedua adalah prosesnya tidak rumit. Semua aplikasi yang ada di ATM BNI relatif
mudah karena memaparkan petunjuk yang lugas dan jelas. Bahkan ketika melakukan
setoran di teller tidak perlu menggunakan slip setoran. Nasabah hanya
menyerahkan buku tabungan dan uang.
Indikator
terakhir adalah dekat. Outlet dan ATM
BNI mudah dijumpai di seluruh penjuru Indonesia. Saat ini BNI memiliki 1.687 outlet yang tersebar di 34 provinsi dan
381 kabupaten, dan lima kantor cabang di luar negeri; yaitu di London, New
York, Tokyo, Singapura, Hongkong; satu sub branch di Osaka; Limited Purpose
Branch di Singapura; dan Remittance Representative yang tersebar di Malaysia,
Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Hanyut Sebagai Nasabah Fanatik
Mulai
hanyut menjadi nasabah fanatik yang memilih dengan mantab BNI sebagai bank
kepercayaan. Citra positif mengerucut dari berbagai pengalaman yang telah dilalui.
Kemantaban menjadi lugas saat cara pandang berbasis kebutuhan. Saya relatif
sering berpindah-pindah dari suatu lokasi. Domisili di Kudus, lahir hingga
kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta, mertua di Banjarnegara, dan saya penyuka
traveling pernah ke Klaten, Solo, Sragen, Purwodadi, Demak, Semarang, Magelang,
Kendal, Temanggung, Wonosobo, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Malang, Pacitan,
Bandung, Pangandaran, Cilacap, Batam, dll. Dari kesekian banyak kota yang
pernah saya kunjungi, sama sekali tidak ada memori negatif mengenai BNI. Citra
yang tersirat adalah lokasi ATM dimana-mana sehingga mudah untuk bertransaksi.
Mulai membandingkan dengan bank lain yang tidak semua di kota yang saya
kunjungi memiliki outlet.
Masalah
ATM, nampaknya BNI buka bank yang memiliki sebaran ATM terluas. Namun,
pengalaman positif yang melekat pada pikiran saya adalah selama menggunakan ATM
BNI belum pernah sekalipun trouble.
Itu kenapa saya mantab memilih BNI dibanding dengan bank dengan ATM yang
sebarannya paling luas karena pengalaman saya sering sekali trouble atau offline. Ilustrasinya, ATM BNI jarak 3 km dari rumah sedangkan ATM
bank lain tersebut 1 km dan 5 km tapi trouble.
Ketidaksiapan ATM dalam melayani nasabah dapat menghambat terlebih jika nasabah
dalam kondisi sangat membutuhkan transaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar