Social Icons

Pages

Rabu, 02 Mei 2012

Series of International Engineering Invention and Innovation Exhibition (i-ENVEX) 2012

(Bagian Klimaks)

Tim Indonesia

Tim Indonesia

Tim Indonesia


Sampai di Pinang tanggal 26 April 2012 sekitar jam 9. Di depan pintu keluar Bandara Pinang sudah siap Bus dari UniMAP yang bertugas untuk menjemput kami. Saat ini juga kami tim Indonesia yang dikoordinatori LIPI tahu bahwa ada tim Indonesia lainnya yang turut serta dalam i-ENVEX yaitu tim yang dibawa oleh Surya Institute. Kami duduk dalam satu bus menuju ke Dewan 2020 guna registrasi peserta. Setelah registrasi selesai kami diantarkan ke rumah tetamu, disinilah penginapan yang disediakan untuk kami.

Dewan 2020


Rumah Tetamu


Tanggal 26 April 2012, kegiatan kami adalah menyiapkan meja pameran saja dan beristirahat tentunya. Memasang poster, menyiapkan brosur, menata perangkat, dan lain sebagainya. Karena alat kami yang banyak dengan meja yang lumayan minimalis, membuat kami bingung untuk menata sehingga kami menitipkan beberapa barang di meja sebelah...hehehe



Setalah dirasa cukup, kami semua kembali ke rumah tetamu untuk beristirahat, menyiapkan energi untuk penjurian esok harinya. Untuk lomba kali ini kami tidak memiliki ekspektasi yang tinggi, mengingat cakupan peserta dan kami sadar betul bahwa kualitas produk peserta lain sangat luar biasa. mengharap keberuntungan dan memantabkan hati untuk menerima semua hasil adalah satu-satunya jalan. Dibawah ini adalah cerminan dari kondisi dan heterogenitas peserta lomba.






Tamu terus berdatangan dan kami dituntut untuk menerangkan invensi yang kami usung. Penjelasan yang kami lakukan dengan beberapa bahasa, tergantung permintaan dari pengunjung (hehehe...). Untuk beberapa pengunjung meminta diterangkan dengan bahasa Indonesia, walaupun sebagian besar dengan bahasa Inggris.




Tanggal 28 April 2012 adalah jadwal kami untuk trip. Agenda kami adalah mengunjungi berbagai tempat bersejarah di Pinang. Pertama kita diantar oleh panitia ke musium perang. Tempat ini didesain mirip dengan kondisi perang sehingga pengunjung bisa merasakan sendiri nuansa perang. Terdapat lorong gelap, terdapat lorong yang harus merangkak, terdapat jalan bawah tanah, terdapat pintu keluar yang harus naik tangga, miniatur pemenggalan. dan masih banyak lagi.






Setelah museum perang, kita berlanjut ke fort cornwallis, kalau di jogja benteng vredenberg lah...hehehe






Perjalanan trip telah selesai, kembali ke rumah tetamu. Menyiapkan tenaga untuk kembali pameran esuk hari. Pameran tanggal 29 berjalan seperti biasa, bedanya adalah pameran ini diakhiri dengan pengumuman peraih penghargaan. Pengumuman peraih penghargaan dibacakan pada sekitar jam 16.00. Alhamdulillah dari kami semua mendapatkan predikat. 
Mirza, Tita dan Rivo dengan Atherosclerosis Vaccine Using Heat-Killed Salmonella Typhimurium: A new approach for coronary artery disease pevention mendapatkan medali emas,
Hendri Sinaga dan Yosephine Yulia dengan Utilization of promacea sp. shell biodisel production mendapatkan medali emas.
Kami, Delthawati Isti R, Rina Supriyani, dan Janu Arlinwibowo dengan The innovation of psycal measuring instrument in Braille for visually impaired students mendapatkan medali perak
dan,
Gregorius Rionugroho dan Harum Nissa dengan utilization of waste cooking oil and ash rind kapok to produce an organic soap based on green technology mendapatkan medali perak








Tidak ada komentar:

Posting Komentar